Kejahatan
kejahatan
adalah segala tingkah laku manusia, yang dapat menimbulkan kerugian
bagi orang lain atau masyarakat secara ekonomis, psikologis, dan melukai
perasaan sosial dalam kehidupan bersama. Kejahatan bersifat universal
dan tidak terbatas ruang dan waktu disebabkan ia bisa terjadi kapan
saja, di mana saja, dan terhadap siapa saja. Bisa dikatakan setiap hal
yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain ialah kejahatan.
Faktor dan Penyebab Kejahatan
Ada beberapa faktor penyebab kejahatan , faktor dibawah merupakan hasil aetiologi daripada sosiologi kriminil .
1 Terlantarnya Anak
Kejahatan
anak-anak, pemuda-pemuda sudah merupakan bagian yang besar dalam
kejahatan, lagi pula kebanyakan penjahat- penjahat yang sudah dewasa
umumnya sudah sejak mudanya menjadi penjahat sudah merosot kesusilaanya
sejak kecil.
2. Kesengsaraan
Pengaruh
kesengsaraan terhadap kejahatan ekonomi sudah terbukti sangat besar asal
saja yang dimaksud dengan kesengsaraan bukan hanya hampir mati karena
kelaparan. Dari kejahatan ekonomi secara umum, yang paling banyak
menjadi penyebabnya adalah kesengsaraan.
3. Nafsu Ingin Memiliki
Pada
umumnya sangat sukar untuk menentukan dengan pasti, karena dengan maksud
apa suatu kejahatan dilakukan. Karena itu, statistik kriminil di
NETHERLAND juga tidak berani mengadakan pembagian menurut maksudya.
Barangkali dapat dikatakan bahwa pencurian biasa lebih banyak dilakukan
karena maksud-maksud yang berhubungan dengan faktor kesengsaraan,
sedangkan kejahatan terhadap kekayaan yang lebih berbelit-belit
bentuknya, sering disebabkan karena nafsu ingin memiliki atau dilakukan
oleh penjahat pencaharian.
4. Demoralisasi seksuil
Psyco-pathologi
modern mengajarkan pada kita dengan terang, bahwa lingkungan pendidikan
sewaktu masih muda besar sekali pengaruhnya terhadap adanya
kelainan-kelainan seksuil (biasanya berhubungan dengan kejahatan). Dalam
masyarakat sekarang banyak sekali anak-anak yang hidup di linkungan
yang buruk (dari segi sosial, tetapi juga terutama psycologis dan
paedagogis). Banyak anak-anak terutama dari golongan rendah dalam
masyarakat mengenal penghidupan kesusilaan sedemikian rupa, sehingga
menyebabkan mereka dapat memperoleh kerusakan dalam jiwanya, yang dapat
bersifat hebat sekali.
5. Alkoholisme
Mengenai
pengaruh langsung dari alkoholisme terhadap kejahatan dibedakan antara
yang chronis dan yang akut. Alkoholisme yang chronis pada seorang yang
diwanja sudah tidak sehat, selama perkembangannya begitu merusak
penderita- penderitayang malang, hingga dapat menyebabkan kejahatan yang
sangat berbeda macamnya. Dengan jelas hal ini terlihat umpanya pada
golongan pengemis dan gelandangan, yang daftar hukumnya penuh dengan
bermacam-macam kejahatan, sedangkan kebanyakan dari mereka adalah
peminum yang chronis.
Alkoholisme akut adalah terutama berbahaya karena ia menyebabkan
hilangnya dengan sekonyong-konyong daya menahan diri dari sipeminum.
Begitulah seseorang yang mempunyai gangguan-gangguan dalam kehidupan
seksuilnya, jika minum alkohol yang melampaui batas, yang menyebabkan ia
tak dapat menahan hawa nafsunya lagi, akan mencari kepuasan seksuilnya
dengan cara yang melanggar undang-undang, dan akibatnya ia akan dituntut
di depan pengadilan.
6. Kurangnya Peradaban
Peradaban
dan pengetahuan yang terlalu sedikit, dan kurangnya daya menahan diri
yang bergandengan dengan itu. Tapi masih ada juga kelompok-kelompok yang
besar yang hidup dalam keadaan kerohanian yang menyedihkan, kebudayan
untuk mereka semata-mata merupakan kata hampa saja : masih ada
orang-orang barbar yang hidup dalam masyarakat beradab. Adalah negara-
negara, daerah-daerah, dan golongan-golongan penduduk yang paling
terbelakang yang menunjukan kejahatan kekerasan yang paling banyak.
7. Perang
Perang
pernah disebut sebagai percobaan besar-besaran dalam lapangan sosiologi,
karena hampir semua faktor yang dapat menyebabkan kejahatan, di buatnya
menjadi lebih penting.
Berikut Ciri-ciri masyarakat Pedesaan dan masyarakat Perkotaan .
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
1) Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
2) Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme
3) Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
4) Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
5) Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
1) Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu
dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
3) Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5) Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Penyebab kejahatan di kota lebih besar daripada kejahatan desa.
Dari ciri
masyarakat perkotaan di point 1 dapat kita lihat kehidupan beragama
yang kurang bisa dikatakan faktor terbesar terjadinya kejahatan di
perkotaan . Karena agama dapat membimbing ke hal yang baik, dengan
kurangnya agama tidak membataskan orang untuk berlaku jahat , berbeda
hal dengan masyarakat desa yang kehidupan beragama masih melekat. Pola
kejahatan di perkotaan berdasarkan urutan besarnya persentase adalah
kejahatan percurian, narkoba, penganaiaan, perampokan, dan pembunuhan.
Masyarakat
di kota umumnya berpendidikan , namun itu salah satu penyebab kejahatan
dari penyalahgunaan ilmu . faktor agama yang kurang itulah yang
menyebabkan penyalahgunaan ilmu . Orang yang berilmu dapat membuat
kejahatan yang lebih besar dari kejahatan biasa , karena orang yang
berilmu akan berfikir lebih luas. Biaya kehidupan di kota yang besar
mendorong kejahatan, terutama pada pencurian . Pengganguran di perkotaan
juga mendorong kejahatan , biaya kehidupan dan pengganguran ialah
faktor ekonomi yang menyebabkan kejahatan.
Kejahatan itu sendiri bukan terjadi karena ada niat dari pelakunya
terkadang kejahatan terjadi karena ada kesempatan. oleh karena kejahatan
itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk
mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari
desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk
kesejahteraan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar